Perbedaan sayur Organik dan Non Organik
Paparan Pestisida
Perbedaan sayuran organik dan non organik yang pertama tentunya terletak pada penggunaan pestisida. Sayuran organik tidak terpapar pestisida sedikitpun, sedangkan sayuran non organik memang terpapar pestisida. Untuk sayuran non organik, penggunaan pestisida memang ditujukan sebagai perlindungan terhadap hama, dan dalam kadar tertentu, masih diperbolehkan. Kandungan pestisida ini mungkin saja masuk kedalam sayuran, namun kadarnya sangat kecil. Sayuran biasanya dicuci hingga bersih untuk menghilangkan sisa residu pestisida yang menempel. Namun sebagian orang lebih memilih membeli sayuran organik karena relatif lebih aman untuk dikonsumsi. Selain itu orang-orang yang mengkonsumsi sayuran organik cenderung ingin menyampaikan kampanye tentang hidup sehat tanpa pestisida.
Selain pestisida, faktor lainnya yang sedikit memberi perbedaan antara sayuran organik dan non organik yaitu dari segi rasa. Banyak orang meyakini bahwa lidah mereka tidak berbohong saat mencicipi sayuran organik. Mereka mengklaim bahwa sayuran organik memiliki rasa yang jauh lebih fresh dan lezat dibandingkan sayuran non organik. Namun banyak juga yang mengklaim tidak ada perbedaan diantara keduanya untuk soal rasa.
Harga
Perbedaan sayuran organik dan non organik lainnya yaitu dari segi harga. Sayuran organik relatif lebih mahal daripada sayuran non organik. Terdapat beberapa faktor mengapa sayuran organik dibandrol dengan harga yang lebih mahal. Pertama karena seorang pengusaha sayuran organik harus memiliki sertifikasi khusus agar produk miliknya memiliki status ‘organik’. Yang kedua, biaya tanam sayuran organik jauh lebih mahal daripada sayuran non organik. Sayuran organik mesti ditempatkan pada tempat khusus dengan perawatan yang juga khusus. Yang ketiga, produksi sayuran organik ini masih jarang, sehingga ketersediaan sayuran organik di pasaran sangatlah sedikit, inilah yang membuat harganya melonjak.
Daya Tahan
Perbedaan lainnya antara sayuran organik dan non organik yaitu dari segi daya tahan. Karena tidak menggunakan pestisida, sayuran organik cenderung lebih mudah busuk. Selain itu biasanya, sayuran organik memiliki beberapa spot pada permukaannya. Bagi Anda yang ingin membeli sayuran organik harus sedikit hati-hati, karena sayuran organik yang sudah busuk biasanya diberi wax agar presentasinya tetap menarik. Sayuran non organik cenderung tahan lama, dan tidak gampang busuk. Hal tersebut karena kandungan pestisida mampu membunuh bakteri yang ada didalam sayuran.
Presentasi
Bagi Anda yang sering mengkonsumsi sayuran organik pasti tahu perbedaan antara sayuran organik dan non organik. Perbedaannya terletak pada presentasinya. Sayuran organik terlihat kurang sempurna, banyak spot-spot, dan terlihat seperti sayuran yang dipetik dari hutan. Berbeda dengan sayuran non organik yang terlihat lebih rapi, dan terlihat sama satu sama lainnya. Sayuran non organik (terutama yang diimpor) biasanya menggunakan senyawa kimia untuk memperbesar dan memperbagus penampilannya.
Perbandingan Nutrisi antara Sayuran Organik dan Non Organik
Pertanyaan mendasar lainnya mengenai sayuran organik dan non organik, yaitu tentang perbandingan nutrisinya. Banyak orang menyangka sayuran organik memiliki lebih banyak nutrisi daripada sayuran non organik, benarkah itu? University of Colorado pernah melakukan penelitian mengenai masalah ini, dan jawabannya lumayan mencengangkan. Tidak ada perbedaan nutrisi apapun antara sayuran organik dan non organik.
Nah itulah perbedaan sayuran organik dan non organik, bagaimana lumayan mencerahkan bukan? Beberapa clue diatas hanya ‘kulit luarnya’ saja, karena untuk mengetahui mana sayuran organik dan mana sayuran non organik, Anda harus mengetahui range-market atau pangsa pasar diantara keduanya.
Belum ada Komentar untuk "Perbedaan sayur Organik dan Non Organik"
Posting Komentar